Kabar Pertanian Indonesia
Hari Selasa, 10-06-08 kemarin Kabar Pertanian, berkunjung ke Pabrik Pengolahan Benih PT. SHS UBD Klaten, disana Kabar Pertanian melihat dan sekaligus mewancarai Manajemen PT SHS mengenai Proses Pasca Panen benih, kita bagi-bagi infonya langsung (nyokkk...)
PT. SANG HYANG SERI
Produsen benih kedelai dan padi Klaten
PT Sang Hyang Seri merupakan bentuk unit usaha yang didirikan pada tahun 1995 yang dulunya berbentuk Perum pada tahun 1971 yang terdistribusi di wilayah di indonesia yang terdiri dari 11 satgas dan 23 unit daerah. Sistem kerja di PT ini meliputi penangkaran benih baik Hortikultura maupun Palawija. Dari hasil interview yang diperoleh diketahui bahwa yang menempati posisi teratas untuk peredaran benih per tahun adalah padi dengan rata-rata 200 ton/ thn. Sedangkan produk benih hortikultura mencapai 3 Milyar per tahunnya. Dalam upaya menghasilkan benih berkualitas baik, perusahaan ini melakukan upaya-upaya kemitraan terhadap petani-petani maju setempat dalam penangkaran benih dan uji coba penggunaan benih. Mekanisme kemitraan yang dijalin dengan petani maju dengan cara meminjamkan benih pada petani sebagai bahan tanam pada luasan lahan tanam 400 ha untuk 2 musim tanam dengan perkiraan benih 2000 ton terdiri dari varietas IR 64 dan Ciera. Sehingga melihat dari bentuk kemitraan tersebut dapat dipastikan bahwa petani maju di sini adalah petani yang memiliki laha pertanian luas. Dalam kemitraan ini perusahaan memperoleh keuntungan dari hasil panen petani yang nantinya disetorkan pada pabrik untuk disertifikasi dan pengujian laboratorium.
Memiliki unit yang terbagi menjadi ;
1. Bagian Produksi
Setelah panen, biji tanaman ditimbang kemudian di ukur kadar airnya dan kotoran-kotoran dibersihkan (sampel acak). Tahap pengolahan menentukan kualitas benih mulai dari pengolahan GKP (gabah kering panen) yang dicek laboratorium interen dan diolah. Setelah itu dilakukan penjemuran bisa dilakukan di bawah sinar matahari atau pada alat pengering atau Box Dryer yang menggunakan mesin pengeringan disebut blower (kapasitas 20 ton) . Box Drayer memiliki muatan 5 ton.Di dalam alat ini benih diolah sehingga mencapai standar kering <> Burner (memiliki suhu kerja 45ÂșC), Pengering dilakukan tergantung kadar air pada tiap biji komoditas. Pada malam hari pengeringan dimatikan, karena kelembapan udara pada malam hari tinggi sehingga tidak diperlukan untuk pengeringan. Blower juga digunakan untuk mengeluarkan uadara dan debu. Pengeringan benih bertujuan memperoleh kadar air 11%, sebab kadar air lebih dari 11% akan menimbulkan hama penyakit dan nantinya dapat mempengaruhi daya tumbuh. Setelah proses pengeringan benih dimasukkan mesin sortasi tujuannya untuk memisahkan benih kosong dan kotoran dengan benih berisi Gudang poduksi tidak dipengaruhi oleh arah bangunan dikarenakan bangunan di sesuaikan dengan keadaan tanah. Di tempat ini juga ditempatkan seed moisture tester untuk mengukur kadar air benih sesuai standar yaitu 25. berupa benih adalah sekitar 70-90%.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar